Arsenalogi. Diberdayakan oleh Blogger.

04/08/11

Samura Boy

Arsenalogi - Arsenal adalah klub yang dekat dengan tiap penggemarnya di manapun penggemarnya berada. Ini tidak lepas dari adanya sejumlah official fans club yang tersebar di belahan negara lain. Indonesia sendiri adalah negara yang mendapat kehormatan memiliki official fans club Arsenal. Jelas sudah jika Asia adalah salah satu benua yang memiliki fans terbanyak dibandingkan benua lain. Indikasi ini mulai berimbas dengan keputusan Arsenal untuk melirik pemain asal Asia. Jepang adalah negara yang dimonitor oleh talent scouter Arsenal untuk berburu pemain (muda). Meski dalam prakteknya pemain asal Asia kurang mampu beradaptasi dengan Arsenal, hal ini tidak mengendurkan niatan Arsenal untuk merekrut pemain asal negeri Sakura ini.


Kiprah pemain negeri Sakura di Arsenal dimulai pada musim 2001-2002. Berbekal pernah melatih Gamba Osaka sebelum melatih Arsenal, Arsene Wenger memutuskan merekrut samuray boy bernama Junichi Inamoto. Sebagai pemain yang baru menginjak 21 tahun, Inamoto tentu girang bukan pemain karena bergabung dengan salah satu tim papan atas liga Inggris. Gayung tak bersambut, Inamoto tidak mendapat kesempatan bermain sedikit pun selama musim pertamanya. Gemilangnya bintang Arsenal macam Dennis Bergkamp, Thierry Henry, Sylvian Wiltord membuat Inamoto tidak dilirik oleh Wenger. Musim 2002-2003 Inamoto akhirnya dilepas ke Fulham dengan status pemain pinjaman selama 2 musim. Sangat berbanding terbalik dengan performanya ketika membela Jepang di World Cup 2002. Inamoto mampu mengantar Jepang menembus perdelepan final kala itu. Pasca dipinjamkan selama 2 musim di Fulham Inamoto akhirnya dilepas Arsenal ke West Bromwich Albion. Sejumlah klub pernah merasakan jasa Inamoto. Tercatat ada Cardiff City, Galatasary, Eintracht Frankfurt, Stade Rennes, dan kini Kawasaki Frontale.

Junichi Inamoto bagaikan transfer gagal Arsenal. Meski demikian bukan berarti mendatangkan pemain asal Asia adalah hal yang sia-sia di Arsenal. Manchester United yang awalnya dicibir ketika mendatangkan Park Ji Sung dari Korea, kini telah merasakan banyak gelar berkat pemain dari negeri ginseng ini. Tidak mengherankan jika Arsenal kini mulai melirik (lagi) pemain asal Jepang pasca kegagalan transfer Inamoto 10 tahun silam. Ryo Miyaichi adalah pemain yang diharapkan tidak mengulangi seniornya kala bergabung di Arsenal. Sebagai pemain, Miyaichi diterima Arsenal setelah mendapat beasiswa berlatih di Arsenal pada musim panas 2010. Klub yang pernah dibelanya kala di Jepang hanyalah klub tingkat sekolah yaitu Sylphid F.C (2001-2007) dan Chūkyōdai Chūkyō High School (2008-2010). Meski demikian, Miyaichi mencatatkan namanya sebagai pemain timnas sejak usianya masih 15 tahun. Oleh karena aturan di Inggris yang melarang pemain di bawah usia 20 tahun membela klub, Arsenal meminjamkannya ke Feyenord. Penampilannya bersama Feyenord tergolong lumayan mengingat di musim pertama Miyaichi telah tampil sebanyak 12 kali dan mencetak 3 gol. Bahkan dalam lawatannya ke Malaysia, Miyaichi tampil memukau.

Awal kedatangan Park Ji Sung ke Old Trafford banyak dicela orang. Ini disebabkan bergabungnya Park ke MU dianggap hanyalah strategi bisnis untuk merambah pasar Asia. Anggapan ini langsung musnah ketika Park menunjukkan permainan terbaiknya selama 6 musim di Old Trafford. Miyaichi bukanlah Inamoto. Miyaichi adalah pemain muda Arsenal yang sejak awal telah mengenal apa itu Arsenal. Pengalaman bermain di Eredivisie juga turut membantu performa permainannya. Terlalu jauh untuk membandingkan Ryo Miyaichi dengan Park Ji Sung. Meski demikian tidak tertutup kemungkinan Miyaichi bakal menjadi pemain asal Asia melebihi seniornya macam Shunsuke Nakamura, Hidetoshi Nakata, dan Kazuyoshi Miura. Semoga !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar